Cerpen Karya:
Noviana.G
No.Tlpn : 081282847042
email facebook : Novi Ramadhan Rachman
Sekolah SMA IP.YAKIN
TGL : 10-Nov-1995
Cinta Tak
Terungkap
Aku terpaku dan membisu
memikirkan sesuatu yang menurutku tidak pantas dan ini tidak boleh terjadi.
Tapi mengapa rasa ini semakin kuat hadir dalam hidupku. Apa mungkin aku
mencintainya??? Tidak!!! Aku tidak boleh mencintainya karena ia temanku lagi
pula Ray sudah punya pacar yang sangat mencintainya.
“Aduh,
apa-apaan sie aku ini kenapa coba mikirin dia” Ucapku sambil memukul-mukul
kepala agar aku sadar apa yang sebenarnya terjadi.
Kulangkahkan
kakiku menuju rang kelas tapi entah mengapa diam-diam aku selalu memandanginya
walau dari kejauhan sekalipun aku dapat melihatnya. Apa aku benar-benar
mencintainya???
Langkahku
semakin dekat dengan ruang kelasku. Tapi tiba-tiba ada seseorang mencubitku dan
membuat aku berteriak karena kesakitan.
“Aduh
sakit” ujarku dengan berteriak. Tapi Ray malah tertawa dan merasa merasa senang
melihatku kesakitan.
“ Ray,
loe tuch jadi orang iseng banget. Bias ga cie satu hari saja ga cari masalah sama gue” ujarku dengan
menantang Ray.
“Bodo…
abis gue demen tuch berantem sama loe” ujarnya seperti biasa yang selau
membuatku kesal.
“Gilaa…”
Ucapku dana melangkahkan kakiku untuk menghentikan perdebadan yang tidak akan
ada habisnya.
“Tia…!
I Love U” ucap Ray ditelingaku.
Kata-kata
I Love U itu dudah berulang kali dia ucapkan padaku tapi sungguh aku tidak
mengerti apa yang Ray ucaokan adalah benar atau sekedar ejekan biasa.
Seandainya yang dia ucapkan adalah benar aku sangat bahagia karena bisa bersama
dengan orang yang ternyata aku mencintainya.
***
Rasanya
hari ini aku begitu semangat untuk bersekolah. Apa karena ada Ray yaa… sehingga
membuat aku begitu semangat.
Walaupun
aku dan Ray setiap hari bertengkat tapi walau bagaiman pun Ray teman yang baik
dan aku tidak pernah merasa terusik dengan kejadian dan keisengan Ray. Justru
itu yang membuat aku selalu ingin dekat dengannya.
“Ray “
ujarku dengan begitu kagetnya melihat Ray bersama dengan Sinta. Seharusnya aku
tidak boleh kaget melihat mereka bukannya aku sudah tau kalau Ray dan Sinta memang
pacaran. Sakit sekali hati ini ketika melihat kejadian itu dan membuat
semangatku hilang seketika.
Lagi-lagi
aku hanya dapat memikirkan hal yang tidak pasti. Aku harus sadar bahwa Ray
bukan milikku dan Ray pun tidak pernah mencintaiku. Cinta yang ada didalam
hatiku untuknya lebih baik ku simpan dalam hati dan membiarkannya pergi
melangkah tanpa tujuan.
Ait
mataku membasahi kedua bola mataku. Aku menangis karena cintaku tak terwujud.
Dan kini ku tanamkan dalam hati. Jika aku dan Ray berjodoh pasti tidak akan
kemana aku harus semangat melanjutkan hidupku.